Sabtu, 24 September 2011

Dapatkah kudekapmu di detik ini
dalam samar mata
waktu usia direcup uban muda
alpa tiba bagai kenangan
tiba menunda memukul dada.
Dapatkah kudekapmu di detik ini
waktu bulan samar di pucat musim
usia bak perjalanan
mengenal terminal malam
obor malam berbalam
berpuput angin tengah benua.
Dapatkah kudekapmu di detik ini
bagai hangat kelmarin memecah wajah
waktu hati mudalela
cendekia melayang sesaat
indah hanyamu mawar segala
pada setiap sudut kata
mata rohani menyambar hangat
tak kuacuh sapaan malaikat.
Dapatkah kudekapmu lagi di detik ini
bulan kasih selembut angin
sutra hati bergetar aneh
bibirmu madu
mencumbu syahdu.
Dapatkah kudekapmu lagi di detik ini
bagai pemuda alKahfi
dipilih Ilahi
memaut imani
waktu pantas menyihir seni
cinta tinggal terkapai
di pentas, selengkung bulan rawan.
Kemala
Condet, Pulau Jawa
Januari 2001
(ZIARAH TANAH KUDUP, 2006:38-39)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan